Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam
ukuran fisik seseorang. Sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan dan
penambahan kemampuan fungsi organ. Kedua proses ini terjadi secara bersamaan
pada setiap individu (Kissanti, 2008).
Aspek tumbuh kembang merupakan aspek yang menjelaskan
mengenai proses pembentukan seseorang, baik secara fisik maupun psikososial.
Namun sebagian orang tua belum memahami hal ini, terutama orang tua yang
mempunyai tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang sangat rendah. Mereka
menganggap bahwa selama anak tidak sakit, berarti anak tidak mengalami masalah
kesehatan termasuk pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut. Sering juga para
orang tua mempunyai pemahaman bahwa pertumbuhan dan perkembangan mempunyai
pengertian yang sama (Nursalam, 2005).
Mengetahui dan memahami tumbuh kembang anak tidak hanya
melihat dari satu aspek saja, pemberian nutrisi atau gizi pada anak, tetapi
lebih dari itu tumbuh kembang anak juga harus dilihat dari aspek faktor keturunan,
kejiwaan, aturan dalam keluarga dan proses pembelajaran termasuk didalamnya
pendidikan keluarga (Sunartyo, 2008).
Orang tua juga
perlu memperhatikan sejumlah perkembangan motorik halus dan motorik kasar anak,
serta sosialisasi dan bahasa anak dalam periode emas mereka. Gerak-gerik anak seperti menyusun
menara kubus adalah salah satu gejala perkembangan motorik halusnya. Biasanya
pada usia dua tahun, gerakan-gerakan tersebut dan kecerdasan anak dalam perkembangan sosialisasi mulai diperlihatkan.
Satu perkembangan penting lainnya adalah kemampuan berbicara dan menunjuk
gambar (Enterprises, 2008). Berdasarkan
survei awal yang telah dilakukan peneliti di Klinik Lena Barus Binjai,
didapatkan sebanyak 16 jiwa anak usia 1-3 tahun mengalami masalah gizi dan 9
jiwa anak usia 1-3 tahun dengan masalah
perkembangan mental.
untuk lebih lengkapnya silahkan dowload disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar