BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu
melihat seseorang mengirimkan surat kepada orang yang dikehendakinya. Salah
satu contohnya yaitu seorang kekasih yang mengirimkan surat kepada kekasihnya.
Surat adalah sebuah alat atau media komunikasi yang berupa tulisan
yang berisi informasi, pesan, pernyataan, atau tanggapan sesuai dengan
keinginan penulis surat.
Pada saat seseorang siswa
mengirimkan sebuah surat kepada gurunya yang menyatakan bahwa
dirinya tidak bisa menghadiri atau mengikuti pelajaran yang dilangsungkan pada
hari itu berhubung karena kesehatannya terganggu. Berdasarkan ilustrasi
tersebut dapat dikatakan bahwa surat dapat berfungsi sebagai alat komunikasi
atau penyampai informasi dari siswa tersebt kepada guru tersebut. Surat juga
dapat berfungsi sebagai wakil penulis dalam hal ini, penulis tidak perlu
langsung bertatap muka dengan orang yang dituju untuk menyampaikan informasi
melainkan diwakili oleh surat.
Namun terkadang kita tidak mengerti
bagaimana hakikat dan jenis surat serta bahasa surat. Untuk itu,
dalam makalah ini akan dibahas mengenai hakekat dan jenis-jenis dari format
surat tersebut. Terkadang dalam pembuatan surat lamaran pekerjaan kita
mengalami sebuah kesulitan, oleh karena itu dalam makalah ini
terdapat tata cara pembuatan surat lamaran pekerjaan agar paa saat
kita membuat surat lamaran tersebut kita tidak lagi mengalami kesulitan.
Dalam makalah ini, juga terdapat contoh surat resmi yang dapat
dijadikan acuan dalam pembuatan surat resmi.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini
adalah sebagai berikut:
1.
Bagaimanakah
hakikat dan jenis format surat yang sebenarnya?
2.
Bagaimanakah
penggunaan bahasa indonesia dalam surat (bahasa surat)?
3.
Bagamanakah
conroh dari surat resmi?
4.
Bagaimanakah
tata cara pembuatan surat lamaran pekerjaan?
C.
Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1.
Untuk
mengetahui hakikat dan jenis format surat yang sebenarnya.
2.
Untuk
mengetahui penggunaan bahasa indonesia dalam surat (bahasa surat).
3.
Untuk
mengetahui conroh dari surat resmi.
4.
Untuk
mengetahui tata cara pembuatan surat lamaran pekerjaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Jenis dan Format Surat
1.
Arti Surat
Surat adalah media komunikasi yang berupa
tulisan, yang berisi informasi, pesan, pertanyaan, atau tanggapan sesuai dengan
keinginan penulis surat.
2.
Fungsi Surat
a.
Surat sebagai alat komunikasi
Surat dijadikan sebagai alat penyampai
informasi dari penulisnya kepada pembaca/penerimanya. Sebagai alat komunikasi
surat tidak hanya bersifat satu arah, melainkan juga dua arah dan ke segala
arah. Artinya surat juga dapat dibalas (surat balasan) sebagai timbal balik dan
surat juga dapat dibuat/ditujukan kepada lebih dari satu orang (surat edaran,
pengumuman, surat pembaca pada surat kabar dan lain-lain).
b.
Surat sebagai wakil penulis
Dalam hal ini penulis tidak perlu langsung
bertatap muka dengan orang yang dituju untuk menyampaikan informasi melainkan
diwakili oleh surat.
c. Surat sebagai alat untuk menghemat waktu, tenaga, dan biaya.
Berkomunikasi dengan surat berarti tidak
bertatap muka, jadi berkomunikasi dengan surat dapat dilakukan dari jarak jauh.
Oleh sebab itu surat dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya.
d.
Surat sebagai bukti tertulis
Surat dapat dijadikan bukti tertulis untuk
berbagai keperluan. Sehingga jika terjadi sesuatu (misalnya kekeliruan) kelak
kemudian hari, surat dapat dijadikan acuan. Misalnya pada surat-surat
perjanjian, surat waris dan sebagainya. Segala jenis surat juga dapat
diabadikan/diarsipkan untuk kepentingan-kepentingan lain kelak kemudian hari.
3.
Bentuk Surat
a.
Bentuk Setengah Lurus
Surat yang berbentuk setengah lurus di
susun dengan aturan, semua bagian surat di ketik mulai dari margin kiri yang
sama, batas-batas bagian surat di ketik dengan menambahkan jarak 5 (Lima)
ketukan dan setiap paragraf baru di mulai pada margin yang sama diantara
paragraf yang satu dan yang lainnya berjarak satu spasi. Keterangan
:
1) Kop Surat
2) Perihal dan Nomor Surat
3) Tempat, tanggal dan tahun Surat
4) Salam Pembuka
5) Isi Surat
6) Inti atau Pokok Surat
7) Salam Penutup
8) Tandatangan dan nama terang.
b.
Bentuk Lurus
Bentuk lurus pada dasarnya hampir sama
dengan bentuk lurus penuh. Bedanya terletak pada pengetikan tanggal surat, nama
jabatan, tanda tangan, nama terang dan NIP, salam penutup, semuanya terletak di
margin sebelah kiri.
Keterangan :
1) Kop Surat
2) Perihal dan Nomor Surat
3) Tempat, tanggal dan tahun Surat
4) Salam Pembuka
5) Isi Surat
6) Inti atau Pokok Surat
7) Salam Penutup
8) Tandatangan dan nama terang.
1) Kop Surat
2) Perihal dan Nomor Surat
3) Tempat, tanggal dan tahun Surat
4) Salam Pembuka
5) Isi Surat
6) Inti atau Pokok Surat
7) Salam Penutup
8) Tandatangan dan nama terang.
c.
Bentuk Lekuk dan Gerigi
Bentuk Lekuk dan gerigi (Indented Style) yaitu
setiap paragraf diketik agak menjorok ke dalam. Paragraf yang satu dan paragraf
yang lainnya tidak perlu berjarak.
Keterangan :
1) Kop Surat
2) Perihal dan Nomor Surat
3) Tempat, tanggal dan tahun Surat
4) Salam Pembuka
5) Isi Surat
6) Inti atau Pokok Surat
7) Salam Penutup
8) Tandatangan dan nama terang.
d.
Bentuk Resmi Indonesia Lama
Bentuk resmi Indonesia lama yaitu
penulisan alamat surat diketik sebelah kanan di bawah tanggal surat.
Keterangan :
1) Kop Surat
2) Perihal dan Nomor Surat
3) Tempat, tanggal dan tahun Surat
4) Salam Pembuka
5) Isi Surat
6) Inti atau Pokok Surat
7) Salam Penutup
8) Tandatangan dan nama terang
Keterangan :
1) Kop Surat
2) Perihal dan Nomor Surat
3) Tempat, tanggal dan tahun Surat
4) Salam Pembuka
5) Isi Surat
6) Inti atau Pokok Surat
7) Salam Penutup
8) Tandatangan dan nama terang.
e.
Bentuk Resmi Indonesia Baru
Bentuk resmi Indonesia baru merupakan
variasi bentuk setengah lurus dan bentuk resmi Indonesia, bedanya dengan bentuk
setengah lurus terletak pada penulisan salam penutup yang berada pada margin
kanan yang setara dengan penulisan tembusan.
4. Bagian-bagian surat
1). Kepala Surat/Kop Surat
2). Nomor Surat
3). Tanggal Surat
4). Lampiran Surat
5). Hal atau Perihal
6). Alamat Dalam Surat (siapa yang dituju)
7). Salam Pembuka
8).
Isi Surat :
a). Alenia Pembuka
b). Alenia Isi
c). Alenia Penutup
9).
Salam Penutup
10).
Pengirim Surat
11).
Tembusan Surat
B. Bahasa surat
1.
Penggunaan Bahasa Indonesia
Dalam Surat
Penggunaan kata-kata dialek yang belum
diakaji kebenrannya tidak dibenarkan. Penggunaan kata-kata gimana, ngapain,
kenapa, entar, kasih, bikin, dan yang semacam itu termasuk tidak baik.
Padanan kata-kata itu yang dianggap baik adalah bagaimana. mengapa, nanti,
memberi, membuat.
a.
Sebagian kata yang baku dapat
dilihat dalam daftar berikut:
1)
Kata Baku
Februari, formal, pertanggungjawaban, November,
persen, pikir.
2)
Kata Tidak Baku
Pebruari, formil, pertanggungan jawab, Nopember,
prosen, fikir.
2.
Kata Yang Lazim
Pilihlah kata yang lazim memakai istilah dalam
bahasa Indonesia. Misalnya:
masukan bukan input, Suku cadang
bukan sparepart, Peringkat bukan ranking
3. Kata Yang Cermat
Kata memohon, meminta, menugasi,
memerintahkan, menganjurkan dan menyarankan merupakan kata-kata
yang mempunyai arti yang sama. Penulis surat dinas hendaknya dapat memilih kata
tersebut dengan tepat sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan dalam Surat.
Penggunaan sapaan Bapak, Ibu, Saudara,
dan Ananda hendaknya tepat Pula sesuai dengan kedudukan orang yang
dikirimi Surat tersebut. Apakah penerima Surat lebih tinggi pangkat atau
kedudukannya, ataukah sederajat dengan pengirim Surat.
4.
Ungkapan Ideomatik
Unsur-Unsur dalam ungkapan idiomatik sudah tetap
dan senyawa. Unsur-unsur itu tidak boleh ditambah, dikurangi, atau
dipertukarkan. Yang termasuk Ungkapan idiomatik antara lain:
sesuai dengan
bertemu dengan
terbuat dari
luput dari
5.
Ungkapan Yang Bersinonim
Ungkapan-ungkapan yang bersinonim atau
berarti sama sebaiknya tidak digunakan sekaligus.
Contoh:
sejak dan dari (tidak digunakan segaligus) adalah dan merupakan (tidak digunakan sekaligus)
sejak dan dari (tidak digunakan segaligus) adalah dan merupakan (tidak digunakan sekaligus)
C. Pembuatan Surat Lamaran Pekerjaan
1.
Pengertian Surat Lamaran
Pekerjaan
Melamar pekerjaan bukan pekerjaan yang
mudah, terutama bagi pelamar pemula. Permasalahan utama dalam proses melamar
pekerjaan adalah tidak dipunyainya rasa percaya diri dari pelamar.
Ketidakpercayaan tersebut dapat berasal dari berbagai sumber seperti
kepandaian, penampilan, umur, persaingan, pengalaman dan sebagainya. Hal
tersebut harus dapat dihilangkan. Tanamkan dalam pikiran Anda bahwa Anda
mempunyai kesempatan yang sama dengan pelamar lain.
Permasalahan kedua yang dihadapi pelamar
adalah kekurangpahaman proses recruitment ( penerimaan pegawai ) pada suatu
perusahaan. Setiap perusahaan mempunyai kebijaksanaan yang berbeda. Ada yang
mengutamakan dari dalam organisasi, ada yang menjaring lewat iklan, dan ada
pula yang melalui lembaga-lembaga pendidikan. Tetapi walaupun kebijaksanaan
berbeda proses yang dijalankan relatif sama.
Proses dalam recruitment bisa dimulai dari
analisis kebutuhan tenaga kerja, pencarian sumber tenaga kerja, seleksi
administratif, seleksi kemampuan , psikotes, masa percobaan , dan akhirnya
calon pekerja diterima. Proses analisis pegawai bukan merupakan permasalahan
kita, proses yang harus kita pahami adalah mulai dari sumber mana tenaga kerja
dicari sampai pada penerimaan. Dalam makalah ini hanya membahas mengenai sumber
tenaga kerja dan seleksi administrasi. Proses selain itu dapat Anda pelajari
pada mata kuliah Manajemen Personalia
2.
Pemahaman Sumber-sumber
Lamaran Pekerjaan
Pemahaman sumber lamaran pekerjaan
merupakan hal yang sangat penting dipahami oleh pelamar pekerjaan. Dari sumber
lamaran dapat diperhitungkan kemungkinan diterima atau tidaknya lamaran kita.
Walau pun sering kali mendapatkan sesuatu tanpa kita duga sebelumnya, tetapi
mengharapkan keberuntungan sebagai dasar mencapai sesuatu bukan merupakan
tindakan yang bijaksana. Don’t press your ! Jangan berharap dari keberuntungan,
karena keberuntungan suatu saat akan habis. Upayakan keberhasilan dari
perencanaan, bukan dari keberuntungan, tetapi dari perhitungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar