Rabu, 07 November 2012

Anak Jalanan di Kota Palopo (sebuah pengantar)

Oleh: Abd. Waris Wara


Kerasnya kehidupan membuat seorang anak harus menanggung beban hidup yang begitu berat dikala ayah dan ibunya telah tiada, berjalan diantara lampu merah, trotoar jalan dan emperan toko untuk mecari sesuap nasi dan menghilangkan rasa malu di kalangan keluarga dan para sesama kerabatnya. Kehidupan sosial masyarakat kota Palopo semakin hari semakin hilang rasa empati dan saling menolong diantara sesama wija to Luwu. 

Kota Palopo adalah wilayah yang sangat kaya akan alam dan sumber-sumber kehidupan yang alami, tetapi yang terjadi adalah kemiskinan dan kemelaratan yang semakin hari semakin kian terasa. Kami sadar bahwa anggaran Kota Palopo tidak mencukupi untuk membiayai dan memelihara anak jalanan dan memberikan kehidupan yang lebih baik. Kami sebagai penulis hanya dapat berupaya dalam bentuk tulisan agar kiranya para pemerhati anak jalanan dapat memberikan sumbangsi yang layak pada anak jalanan yang ada di kota palopo. 

keadaan anak jalanan di kota palopo sangat memperihatinkan karena diantara mereka tidak dapat menikmati makanan yang layak apa lagi pendidikan dan kesehatan. Anak jalanan tidak mengerti akan program pemerintah dan tidak paham dengan adanya pendidikan dan kesehatan geratis. Jika pemerintah Kota Palopo paham  dan mengerti tentang kehidupan anak jalanan maka tidak akan muncul anak-anak yang tidak makan dan tidak bersekolah.

salah satu anak jalanan yng sempat kami temui disela-sela kesibukannya menyisir barang-barang bekas yang terbuat dari plastik mengungkapkan kepada penulis. akbar adalah anak SD (sekolah dasar) kelas 3 setelah pulang dari sekolah membantu orang tua untuk membantu mencari nafkah demi kelansungan hidup keluarganya, bapaknya berprofesi sebagai tukang becak dan ibunya sebagai ibu rumah tangga . dengan jumlah saudara 3 orang. bahwa keseharian akbar sebagai pemulung adalah tuntutan hidup yang harus dijalani setiap hari dengan bermodalkan becak yang disewa seharga Rp. 5.000 (lima ribu rupiah) setiap hari yang harus disetor kepada pemilik becak dan sisanya dipake untuk membeli nasi bungkus Rp. 10.000 (sepuluh ribu rupiah) dan selebinya diberikan oleh ibunya sebesar Rp. 10.000 (sepuluh ribu rupiah) dan total penghasilan setiap harinya Rp. 25.000 (dua puluh lima ribu rupiah) perharinya.

akbar menjalani rutinitasnya mulai dari pulang sekolah pukul 10.000 sampe pukul 18.00 wita, beban yang diderita seorang akbar yang harus dipikulnya karena faktor ekonomi yang sulit dimana akbar tinggal dirumah kontrakan bersama orang tua dan adik-adiknya, masa kecil akbar harus dijalaninya dengan bekerja dan bekerja, akbar harus merelakan masa-masa bermain,bercanda bersama dengan teman-temannya. dimalam hari akbar hanya dapat menikmati peluhya keringat seharian penuh bersama sampah-sampah plastik. karena esok hari harus mengumpulkan tenga untuk bersekolah dan bekerja.

salah satu potret kehidupan kota palopo yang mulai bergeser dari kota peduli dengan lingkungan sekitar dan sekarang menjadi kota mati rasa akan lingkungan sekitar, penulis sadar bahwa pendataan yang dilakukan pemerintah mungkin sudah terealisasi secara baik tapi karena anggaran daerah yang tidak ada sehingga mereka terlupakan. kami hanya mencoba untuk mengetuk pintu para pembaca agar kiranya bahwa apa yang dialami kota palopo mungkin sama dengan kota-kota lain yang ada diindonesia. 



Dari beberapa data yang kami miliki diantara para anak jalanan sebagian besar diantara mereka adalah anak-anak yang lahir karena pendidikan orang tua kepada anak tidak ada baik secara pendidikan formal maupun non formal. Dan ada juga sebagian dari mereka para pendatang dari beberapa Kota yang ada di Tana Luwu yang orang tua mereka tidak lagi memiliki lahan untuk berkebun dan bertani sehingga kota Palopo menjadi lahan untuk mencari uang dengan jalan mengemis, mengamen, dan sebagai pemulung (pa'yabo-yabo.red). 

Kami mengundang para N.G.O. dan para L.S.M. anak jalanan   untuk ikut perihatin dengan keadaan yang terjadi di Kota Palopo. di pemaparan berikutnya kami akan berikan yang lebih detail angka-angka dan gambar serta data diri anak jalanan di Kota Palopo.(aww)




terima kasih...........................................................................................................!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!


Potret kehidupan malam anak jalanan di kota palopo..................(aww)
(to be continue...)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar