Minggu, 28 Oktober 2012

MANCING IKAN PATIN


 


Mancing ikan Patin bisa di bilang mudah tapi sulit, ini tergantung teknik dan cara kita memancing dan ditambah pengaruh faktor keberuntungan.  Rangkaian pancing ikan patin bisa menggunakan pelampung atau tidak (glosor). Rangkaian pancing bisa terdiri 1 atau 2 mata kail ukuran kecil sampai sedang. Hal ini dikarenakan ikan pegasius tidak memiliki mulut yang terlalu besar.

 
Pertama-tama ikatan pancing ke kenur pandu sepanjang 5-7 cm, kemudian kenur pandu tersebut (apabila ada dua, kedua-duanya) diikatkan ke kili-kili. Sebelumnya kili-kili itu diikatkan ke senar utama, jangan lupa masukkan timah pemberat di kenur utama. Pastikan timah pemberat yang digunakan adalah jenis yang bolong di tengahsehingga timah dapat bergerak leluasa di senar utama. Setelah timah dimasukkan, ikatkan senar utama ke kili-kili yang tersambung dengan mata kail. Setelah rangkaian pancing jadi, gunakan karet stopper di senar utama sebagai penjaga agar timah tidak berjalan terlalu jauh dari kili-kili. Jarak 5 cm biasanya sudah cukup memadai. Setelah umpan yang terpasang dilempar, pastikan senar berada di garis lurus antara pemancing dan umpan. Tidak perlu menarik senar sehingga tegang, justru biarkan agak kendor sehingga senar bisa terlihat terapung di atas air membentuk satu garis. Apakah ikan menyambar, maka pemancing akan melihat garis yang terbentuk dari senar di atas air tersebut berjalan. 
 
Ikan patin tidak akan membawa umpan dalam satu kali sentakan, begitu senar bergerak beberapa saat cepat-cepat sentak joran. Telat menyentak akan mengakibatkan umpan dilepehkan oleh ikan dan terlepas.
 
 
Jangan lupa setelan drag yang disesuaikan dengan ukuran senar. Hentakan pertama tidak akan membuat ikan patin berukuran besar melawan dengan kuat, anda biasanya akan merasa berat, tetapi semakin ke pinggir maka ikan akan mulai “mengamuk”. Hati-hati, sentakan mendadak dari patin terhadap senar kecil dapat memutuskan tali senar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar