Mancing ikan Patin bisa di bilang mudah tapi sulit, ini tergantung teknik dan cara kita memancing dan ditambah pengaruh faktor keberuntungan. Rangkaian pancing ikan patin
bisa menggunakan pelampung atau tidak (glosor). Rangkaian pancing bisa
terdiri 1 atau 2 mata kail ukuran kecil sampai sedang. Hal ini
dikarenakan ikan pegasius tidak memiliki mulut yang terlalu besar.
Pertama-tama ikatan pancing ke kenur pandu sepanjang 5-7 cm, kemudian kenur pandu
tersebut (apabila ada dua, kedua-duanya) diikatkan ke kili-kili.
Sebelumnya kili-kili itu diikatkan ke senar utama, jangan lupa masukkan
timah pemberat di kenur utama. Pastikan timah pemberat yang digunakan
adalah jenis yang bolong di tengahsehingga timah dapat
bergerak leluasa di senar utama. Setelah timah dimasukkan, ikatkan senar
utama ke kili-kili yang tersambung dengan mata kail. Setelah rangkaian
pancing jadi, gunakan karet stopper di senar utama sebagai penjaga agar
timah tidak berjalan terlalu jauh dari kili-kili. Jarak 5 cm biasanya
sudah cukup memadai. Setelah umpan yang terpasang dilempar, pastikan
senar berada di garis lurus antara pemancing dan umpan. Tidak perlu
menarik senar sehingga tegang, justru biarkan agak kendor sehingga senar
bisa terlihat terapung di atas air membentuk satu garis. Apakah ikan
menyambar, maka pemancing akan melihat garis yang terbentuk dari senar
di atas air tersebut berjalan.
Ikan patin tidak akan membawa umpan
dalam satu kali sentakan, begitu senar bergerak beberapa saat
cepat-cepat sentak joran. Telat menyentak akan mengakibatkan umpan
dilepehkan oleh ikan dan terlepas.
Jangan lupa setelan drag yang
disesuaikan dengan ukuran senar. Hentakan pertama tidak akan membuat
ikan patin berukuran besar melawan dengan kuat, anda biasanya akan
merasa berat, tetapi semakin ke pinggir maka ikan akan mulai “mengamuk”.
Hati-hati, sentakan mendadak dari patin terhadap senar kecil dapat
memutuskan tali senar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar