Minggu atau ahad (versi Arab) tanggal, 7 Oktober 2012, seperti
biasanya jika hari libur seperti itu saya bersama teman membuat janji untuk
memancing, meskipun pekerjaan saya tidak menuntut harus pergi hari minggu
karena pekerjaan saya tidak terikat oleh waktu alias wirausaha.
Rencana mancing kami kali ini di lokasi pemacingan tambak
rumput laut milik kenalan teman saya yang kebetulan saya juga akrab dengan
pemilik tambak tersebut. Target kami hari ini adalah ”ikan titang” bgtu orang
di daerah kami menyebutnya, Di Indonesia,
ikan titang dikenal dengan nama yang cukup banyak, seperti keper (Jakarta),
kiper bidang (Jawa), kiper (Balikpapan), ketang-ketang (Makassar), dan masih
banyak lagi, yaitu bindang,
kitam, kipat, keper laut, ilik, ikan bintik-bintik, ikan tanda-tanda dan sebagainya. Bahkan secara keliru, ada menyebutnya
beronang atau llayak. Atau biasa jugadisebut ikan kepe-kepe tikar atau gayam. Penyebutan
nama ikan titang yang keliru berdasarkan kenyataan, bahwa ikan titang mempunyai
bentuk seperti ikan beronang atau ikan kepe-kepe tikar. Pada bagian tubuh
tertentutitang mempunyai bintik-bintik mirip dengan ikan-ikan tersebut. Bahkan
di kalangan akademis pun acap kali keliru mengenali ikan titang ini. Dalam klasifikasi
yang lama, titang dikelompokkan dalam famili Chaetodontidae yang berarti titang
satu suku dengan kepe-kepe. Tetapi klasifikasi terbaru, ikan titang digolongkan
ke dalam famili tersendiri, yakni Scatophagidae. Kaya’nya udah jelas banget nih
penjelasannya.
sebelum berangkat terlebih dahulu
kami mencari umpan untuk target titang, yaitu udang putih. Setelah kurang lebih 1 jam perjalan karena jarak
antara tempat kami tinggal dengan lokasi pemancingan berjarak 16 km, tidak
terlalu jauhkan? Tapi cukup memakan waktu agak lama, itu dikarenakan oleh jalan
yang cukup sulit, meski bisa dilalui kendaraan roda dua (sepeda motor) namun
sulitnya medan yang berupa jalan tanah dan rerumputan ditambah lagi kendaraan kami harus melalui beberapa jembatan yang hanya terubat dari papan yang membuat kami kesulitan mencapai tujuan.
setibanya kami di lokasi tujuan, kami tidak menyia-nyiakan waktu,
langsung saja kami mulai petualangan ini, diawal-awal kami memancing ikan
target kami belum kelihatan hasilnya, hanya ikan Kampuleng ( jenisnya kayak ikan bandeng tapi lebih pipih dan bermulut besar) yang
rajin menyambar umpan kami, sensasi stright ikan ini cukup lumayan memuaskan, selain itu beberapa ekor ikan mujair juga menyambar umpan kami. Ternyata jenis ikan-ikan ini suka juga melahap umpan kami yang berupa
udang putih yang sudah mati.
Ikan Kampuleng dan Mujair
setelah puas strigh dengan ikan kampuleng dan mujair, kami pun beranjang mencari lokasi lain di sisi lain tambak, nah saat itulah target kami temukan, tak henti umpan kami disambar ikan titang, sensasi stright ikan titang memang mengasikkan untuk mancing skala tambak. ternyata mancing ikan titang tidak terlalu sulit hanya dengan umpan udang putih mati yang baunya sudah cukup menyengat kami bisa mendapatkan target yang lumayan besar dan memuaskan.
Dengan teknik memakai pelampung dengan mata kail no 3 tunggal yang diletakkan di ujung senar dan pemberat timah kecil di antra pelampung dan kili-kili, kami puas dengan
hasil mancing kami kali ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar