Kamis, 18 September 2014

Sumber Belajar (Pengertian, Klasifikasi serta Fungsinya)



1.      Pengertian Sumber Belajar
Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan proses belajar mengajar. Lebih lanjut para ahli memberi titik tekan yang sama dalam mendefinisikannya yaitu: Menurut Arif S. Sadiman sebagaimana dikutip A. Rohani berpendapat bahwa segala macam yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan yang memungkinkan /memudahkan terjadinya proses belajar disebut sebagai sumber belajar. Dengan peranan sumber belajar-sumber belajar (seperti guru, buku, film, majalah, laboratorium, peristiwa dan sebagainya) memungkinkan individu berubah dari tidak tahu menjadi tahu, dan tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak terampil menjadi terampil, dan menjadikan individudapat membedakan mana yang baik dan tidak baik, mana terpuji dan tidak terpuji dan seterusnya.[1]
Sedangkan Iskandar mengartikan sumber belajar adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Sumber belajar dapat berupa buku-buku rujukan, referensi atau literatur, baik untuk menyusun silabus maupun dalam proses kegiatan belajar mengajar.[2]
Menurut Edgar Dale sebagaimana dikutip Sudjana dan Rivai menjelaskan pengertian yang lebih luas dari sumber belajar yang menyatakan bahwa pengalaman itu adalah sumber belajar. Sumber belajar dalam pengertian tersebut menjadi sangat luas maknanya, seluas hidup itu sendiri, karena segala sesuatu yang dialami dianggap sebagai sumber belajar sepanjang hal itu membawa pengalaman yang menyebabkan belajar. Belajar pada hakekatnya adalah proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelumnya.[3]
Sedangkan menurut Nasution sebagaimana dikutip Pupuh dan Sobry, menjelaskan bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran bisa didapatkan. Sumber belajar dapat dari masyarakat dan kebudayaannya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan anak didik. Sumber belajar sesungguhnya banyak sekali terdapat dimanapun seperti di sekolah, pusat kota, pedesaan, benda mati, lingkungan, toko dan sebagainya. Pemanfaatan sumber-sumber pengajaran tersebut tergantung pada kreatifitas guru, waktu, biaya serta kebijakan-kebijakan lainnya.[4]
Dengan demikian bila diperhatikan secara cermat, dari batasanbatasan yang telah diberikan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa sumber belajar itu pada prinsipnya adalah segala sesuatu yang dapat membantu, memperlancar proses belajar mengajar dan mempermudah tercapainya keberhasilan belajar. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa dalam sumber belajar mengandung beberapa aspek yaitu sumber belajar terdiri dari segala sesuatu, maka dari itu batasannya luas. Segala sesuatu itu berfungsi mempermudah, dan memperlancar proses belajar mengajar.
2.      Klasifikasi Sumber Belajar
Membuat klasifikasi sumber belajar tidaklah mudah. Hal itu disebabkan oleh sulitnya membuat batas yang tegas dan pasti tentang perbedaan atau ciri-ciri yang terdapat pada sumber-sumber belajar. Misalnya kegiatan diskusi dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi sumber belajar yang dirancang, namun dapat juga dimasukkan ke dalam klasifikasi sumber belajar yang dimanfaatkan, sebab kegiatan diskusi yang spontan dalam kegiatan pengajaran bisa terjadi tanpa dirancangkan sebelumnya.[5]
Peran utama sumber belajar adalah membawa atau menyalurkan stimulasi dan informsi kepada siswa. Dengan demikian maka untuk mempermudahkan klasifikasi sumber belajar itu dapat diajukan pertanyaan-pertanyaan seperti “apa”, “siapa”, “di mana” dan "bagaimana" pertanyaan-pertanyaan itu bisa dikembangkan lebih jauh, misalnya.
a.       Apa jenis informasi yang akan disajikan itu ?
b.      Siapa yang melaksanakan penyajian informasi itu ?
c.       Bagaimana cara menyajikannya ?
d.      Di mana informasi disajikan ?
Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kemudian dapat disusun klasifikasi sumber belajar sebagai berikut:
a.       Pesan, berita, informasi
b.      Manusia, materi pelajaran
c.       Alat
d.      Teknik, metode, prosedur di tempat yang diatur.[6]
AECT (Association of Education Communication Technology) melalui karyanya “The Definition of Educational Technology”, sebagaimana dikutip Ahmad Rohani mengklasifikasikan sumber belajar menjadi 6 macam:
a.       Message (pesan), yaitu informasi/ajaran yang diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk gagasan, fakta, arti, dan data. Termasuk dalam kelompok pesan adalah semua bidang studi/bahan pengajaran/mata kuliah yang diajarkan kepada peserta didik dan sebagainya.
b.      People (orang), yakni manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah dan penyaji dan penyaji pesan. Termasuk kelompok ini, misalnya, guru/dosen, tutor, peserta didik dan sebagainya.
c.       Materials (bahan), yaitu perangkat lunak yang mengandung pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat/perangkat ataupun oleh dirinya sendiri. Berbagai program media termasuk kategori materials, seperti transportasi, slide, film, audio, video, model, majalah, buku dan sebagainya.
d.      Device (alat), yaitu sesuatu (perangkat keras) yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang tersimpan dalam bahan. Misalnya overhead proyektor, slide, Video tape/recorder, pesawat radio/TV dan sebagainya.
e.       Technique (Teknik), yaitu prosedur atau acuan yang dipersiapkan untuk penggunaan bahan, peralatan, orang lengkungan yang menyampaikan pesan, misalnya pengajaran terprogram/modul, simulasi, demonstrasi, tanya jawab, CBSA dan sebagainya.
f.        Setting (lingkungan), yaitu situasi atau suasana sekitar dimana pesan disampaikan. Baik lingkungan fisik, ruang kelas, gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, taman, lapangan dan sebagainya. Juga lingkungan non fisik, misalnya suasana belajar itu sendiri, tenang, ramai, lelah dan sebagainya.[7]
            Sekalipun telah dipisahkan ke dalam 6 golongan tersebut, dalam kenyataan sumber-sumber belajar tersebut satu sama lain saling berhubungan sehingga kadang-kadang sulit memisahkannya. Paling tidak ada empat jenis sumber yang berperan di situ: guru, alat yang diperagakan, topik yang dijelaskan yaitu cara penggunaan peralatan tersebut dan teknik penyajian yaitu dengan peragaan. Pembagian lain terhadap sumber belajar adalah sebagai berikut:
a.       Sumber belajar cetak; buku, majalah, ensiklopedi, brosur, koran, poster, denah dan lain-lain.
b.      Sumber belajar non cetak; film, slide, video, model, boneka, audio, kaset, dan lain-lain.
c.       Sumber-belajar yang berupa fasilitas: auditorium, perpustakaan, ruang belajar, meja belajar individual (carrel), studio, lapangan oleh raga dan lain-lain.
d.      Sumber belajar yang berupa kegiatan, wawancara, kerja kelompok, observasi, simulasi, permainan, dan lain-lain.
e.       Sumber belajar yang berupa lingkungan dari masyarakat, taman, terminal dan lain-lain.[8]
Dilihat dari tipe atau asal usulnya sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua kategori
a.       Sumber belajar yang dirancang (learning resouces by design), yaitu sumber belajar yang memang sengaja dibuat untuk tujuan instruksional. Oleh karena itu dasar rancangannya adalah isi, tujuan kurikulum dan ciri-ciri siswa tertentu. Sumber belajar jenis ini sering disebut sebagai bahan instruksional. Contoh: bahan pengajaran terprogram, modul, transparansi untuk sajian tertentu, slide untuk sajian tertentu, guru bidang studi, film topik ajaran tertentu, video topik khusus, komputer instruksional dan sebagainya.
b.      Sumber belajar yang mudah tersedia, sehingga tinggal memanfaatkan (learning resources by utilization) yaitu sumber belajar yang telah ada untuk maksud non-instruksional, tetapi dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar yang kualitasnya setingkat dengan sumber belajar jenis by design. Contoh: safari garden, kebun raya, taman nasional, musium bahari, musium wayang, musium satria mandala, kebun binatang, buku biografi dan lain sebagainya.[9]
Kedua macam sumber belajar itu sama-sama dapat digunakan dalam kegiatan instruksional karena keduannya memberikan kemudahan belajar kepada siswa.
3.      Fungsi – Fungsi Sumber Belajar
Sumber belajar memiliki fungsi:[10]
1.      Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan: (a) mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan (b) mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah.
2.      Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara: (a) perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan (b) pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
3.      Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan: (a) meningkatkan kemampuan sumber belajar; (b) penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
4.      Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu: (a) mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit; (b) memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
5.      Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.
Fungsi – fungsi di atas sekaligus menggambarkan tentang alasan dan arti penting sumber belajar untuk kepentingan proses dan pencapaian hasil pembelajaran siswa.


[1] Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), h. 161-162.
[2] Iskandar, Psikologi Pendididikan Sebuah Orientasi Baru, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2009), h. 196.
[3] Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2001), h. 76-77.
[4] Pupuh Fathurohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Refika Aditama, 2007), h. 16.
[5] Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, op.cit, h. 77-78.
[6] Ibid, h. 78
[7] Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, op.cit., h. 164-165.
[8] Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, op.cit, h. 80.
[9] Daryanto, Belajar dan Mengajar, (Bandung: Yrama Widya, 2010), h. 62.
[10]http://akhmadsudrajat.wordpress.com/sumber-belajar-untuk-mengefektifkanpembelajaran- siswa. (diakses, Desember 2013)

1 komentar: