Senin, 24 September 2012

PERMINTAAN INPUT (Pasar Tenaga Kerja dan Tanah, Pasar Modal dan Keputusan Investasi Serta Ekuilibrium Dan Efisiensi Persaingan Sempurna)


A.     Rumusan Masalah
Makalah ini akan mengangkat masalah tentang beberapa variabel dari faktor produksi dalam pasar input yaitu Jelaskan tentang pasar tenaga kerja dan tanah, Pasar Modal dan Keputusan Investasi serta Ekuilibrium dan Efisiensi Persaingan Sempurna.
BAB II

PEMBASAHAN

A.     Pasar Tenaga Kerja dan Tanah
Masalah  tenaga  kerja  adalah  masalah  yang  sangat  kompleks  dan  besar. Kompleks karena masalahnya mempengaruhi sekaligus dipengaruhi oleh banyak faktor  yang  saling  berinteraksi  dengan  pola  yang  tidak selalu mudah dipahami. Besar karena menyangkut jutaan  jiwa.  Untuk  menggambarkan  masalah  tenaga kerja di masa yang akan datang tidaklah gampang karena disamping mendasarkan pada angka tenaga kerja di masa lampau, harus juga diketahui prospek produksi di masa mendatang.
Kondisi kerja yang baik, kualitas output yang  tinggi, upah yang  layak  serta kualitas  sumber  daya  manusia  adalah  persoalan  yang  selalu  muncul  dalam pembahasan  tentang  tenaga kerja disamping masalah hubungan  industrial  antara pekerja dengan dunia usaha.
Pada sub bab ini  ingin dipaparkan  teori yang berhubungan dengan  tenaga kerja,  yaitu permintaan tenaga, kerja,  teori  penawaran  kerja,  teori  upah . Diharap  dengan  paparan  ini maka  kompleksitas  ketenagakerjaan  dapat  lebih  di pahami.

  1. Permintaan dan Penawaran Tenaga kerja
a.      Permintaan Tenaga Kerja
Permintaan dalam konteks ekonomi didefinisikan sebagai jumlah maksimum suatu  barang  atau  jasa  yang  dikehendaki  seorang  pembeli  untuk  dibelinya  pada setiap kemungkinan harga dalam jangka waktu tertentu (Sudarsono, 1990). Dalam hubungannya  dengan  tenaga  kerja,  permintaan  tenaga  kerja  adalah  hubungan antara  tingkat upah dan  jumlah pekerja yang dikehendaki oleh pengusaha untuk dipekerjakan.  Sehingga  permintaan  tenaga  kerja  dapat  didefinisikan  sebagai jumlah  tenaga  kerja  yang  dipekerjakan  seorang  pengusaha  pada  setiap kemungkinan tingkat upah dalam jangka waktu tertentu
Miller  &  Meinners  (1993),  berpendapat  bahwa  permintaan  tenaga  kerja dipengaruhi oleh nilai marjinal produk (Value of Marginal Product, VMP). Nilai marjinal  produk  (VMP)  merupakan  perkalian  antara  Produk  Fisik  Marginal (Marginal  Physical  Product)  dengan  harga  produk  yang  bersangkutan.  Produk Fisik Marginal (Marginal Physical Product, MPP) adalah kenaikan  total produk fisik  yang  bersumber  dari  penambahan  satu  unit  input  variabel  (tenaga  kerja). Dengan  mengasumsikan  bahwa  perusahaan  beroperasi  pada  pasar  kompetitif sempurna maka besarnya VMP yang merupakan perkalian antara MPP x P akan sama dengan harga input produk yang bersangkutan yaitu PN. besarnya VMP = P didapatkan  dari  pernyataan  bahwa  kombinasi  input  optimal  atau  biaya minimal dalam proses produksi akan  terjadi bila kurva  isoquan menjadi  tangens  terhadap isocost.  Bila  sudut  garis  pada  isoquant  sama  dengan w/r.  sedangkan  besarnya sudut  disetiap  titik  pada  isoquant  sama  dengan MPPI/MPPK,  maka kombinasi input yang optimal adalah : w/r = MPPL/MPPK atau MPPK/r = MPPi7w. Dimana r adalah  tingkat  bunga  implisit  yang  bersumber  dari modal  sedangkan  w  adalah tingkat  upah per  unit.  Apabila  persamaan  diatas  diperluas  secara  umum  maka akan menjadi :
MPPX/PX = MPPY/PY
Dalam  kalimat lain, minimisasi  biaya  input  atau maksimalisasi  output atas penggunaan  input  mensyaratkan  penggunaan  kombinasi  yang  sedemikian  rupa sehingga MPP untuk setiap input dengan harganya sama besar untuk setiap input.
Dengan demikian kenaikan satu unit input, misalnya x, akan memperbanyak biaya produksi  sebanyak  Px,  sekaligus  akan  memperbesar  volume  produk  sebanyak MPPx  itu  berarti  Rasio  Px/  MPPx merupakan  tingkat  perubahan  total  biaya perusahaan  untuk  setiap  perubahan  output  fisiknya  yang  secara definitif  berarti sama dengan biaya marginalnya (Marginal Cost, MC). Dari sini maka persamaan diatas juga bisa dirubah menjadi :
MPPX/PX = MPPY/PY  = MFPN/PN = 1/MC
Dengan mengasumsikan bahwa perusahaan beroperasi pada pasar kompetitif sempurna maka persamaan diatas bisa dirubah menjadi:
MPPx/Px = MPPY/PY = MPPN/PN = 1/MC- 1/MR = 1/P
Dari persamaan diatas kita bisa mengetahui bahwa :
MPPx/Px = 1/MR = 1/P, sehingga MPPx x P = Px untuk semua input.
Ini  berarti  kurva  VMP  untuk  tenaga  kerja merupakan  kurva  permintaan tenaga kerja jangka pendek dari perusahaan yang bersangkutan yang beroperasi dalam pasar persaingan sempurna (dengan catatan kuantitas semua input lainnya konstan). Bagi  setiap perusahaan  yang  beroperasi  dalam  pasar  kompetisi sempurna  itu,  harga  outputnya  senantiasa  konstan  terlepas  dari  berapa  kuantitas output  yang  dijualnya.  Harga  input  disini  juga  kita  asumsikan  konstan.
Penawarannya  elastisitas sempurna  untuk  semua  perusahaan.  Dengan  demikian kuantitas  tenaga  kerja  yang memaksimalkan  laba  perusahaan  terletak  pada  titik perpotongan antara garis upah (Tingkat upah /uang berlaku untuk pekerja terampil yang dibutuhkan perusahaan) dan kurva VMP perusahaan.  Ini diperlihatkan oleh gambar dibawa ini.
Kuantitas Tenaga Kerja Yang Memaksimumkan Laba
Jika tingkat upah per unit pekerja yang kualitasnya konstan adalah wo maka kuantitas pekerja yang optimal adalah Lo. Garis horizontal yang bertolak dari Wo merupakan  kurva  penawaran  tenaga  kerja  untuk  setiap  perusahaan  yang beroperasi dalam pasar tenaga kerja yang kompetitif sempurna.
Perusahaan akan menggunakan tenaga kerja tambahan jika MPPi lebih besar dari biaya  tenaga kerja  tambahan. Biaya  tenaga kerja  tambahan ditentukan oleh upah  riil  yang  dihitung  sebagai  (upah nominal/tingkat  harga),  upah  riil  ini mengukur  jumlah  output  riil  yang  harus  dibayar  perusahaan  untuk  setiap pekerjanya,  karena  dengan mengupah  satu  pekerja  lagi menghasilkan  kenaikan output untuk MPPL dan biaya pada perusahaan, Untuk upah riil perusahaan akan mengupah tenaga kerja tambahan selama MPPL melebihi upah riil.
Dengan  mengasumsikan  bahwa  tenaga  kerja  dapat  ditambah  dan  faktor produksi  lain  tetap, maka  3erbandingan  alat-alat  produksi  untuk  setiap  pekerja menjadi  lebih  kecil  dan  tanbahan  hasil marginal menjadi  lebih kecil  pula,  atau dengan semakin banyak tenaga kerja digunakan semakin turun MPPi, nya karena nilai MPPi. mengikuti hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang.
Bila harga atau  tingkat upah  tenaga kerja naik, kuantitas  tenaga kerja yang diminta  akan menurun,  ini  diperlihatkan  oleh  kenaikan  arus  upah  yang berpotongan dengan kurva VMP dalam kuantitas tenaga kerja yang lebih sedikit. Dengan  berkurangnya  pekerja,  produk  fisik  marginal  dari  input  modal,  atau MPPR,  akan menurun  karena  kini  setiap  unit modal  digarap  oleh  lebih  sedikit pekerja.  Jika sebuah mesin dioperasikan oleh  satu orang  , produk  fisik marginal mesin  itu  akan menurun  dibandingkan  saat  sebelumnya  ketika mesin  itu  dikuasai oleh  beberapa  orang.  Karena  kini hanya ada  satu  pekerja,  mereka  tidak  bisa bergantian menjalankan mesin,  sehingga  hasilnya  lebih  sedikit.  Dalam  kalimat lain,  modal  bersifat  komplementer  terhadap  tenaga  kerja, atau ada komplementaritas (complementary) diantara keduanya.

Kurva Permintaan tenaga Kerja Dengan Dua Input Variabel
Kita mulai dari tingkat: upah w;. Pada tingkat upah sebesar W2 penyerapan tenaga  kerja  oleh  perusahaan  yang  optimal  adalah L3. Lalu  upah  naik menjadi Wi,  tingkat penyerapan  tenaga yang optimal pun merambat ke L2 dimana Garis upah yang horizontal yang baru berpotongan dengan kurva VMPi. Karena adanya komplementaritas  input-input maka kenaikan  upah mengakibatkan  produk  fisik marginal modal menurun dan bergeser ke kiri menjadi VMPi, perpotongan baru dari garis upah horizontal (kurva penawaran  tenaga kerja) adalah  titik C,  tingkat penyerapan  tenaga  kerja  yang  optimal  akan  turun  ke L. jika  titik  A  dan  C dihubungkan akan diperoleh kurva permintaan tenaga kerja dL- dL.
Dengan  demikian,  dengan  jumlah  tenaga  kerja  yang  dipergunakan,  produk fisik marjinal modal  akan menurun.  Setiap  unit modal  kini membuahkan  lebih sedikit hasil sehingga tidak dapat menyerap banyak unit tenaga kerja. MPPR akan menurun seiring dengan menurunnya tenaga kerja yang diserap. Perusahaan akan merekrut  setiap  unit input  sampai  suatu  titik  dimana  nilai  produk marginalnya sama dengan harganya.

b.      Penawaran Tenaga Kerja
Penawaran  tenaga  kerja  adalah  jumlah  tenaga  kerja  yang  dapat  disediakan oleh  pemilik  tenaga  kerja  pada  setiap  kemungkinan  upah  dalam  jangka  waktu tertentu. Dalam  teori  klasik  sumberdaya manusia  (pekerja) merupakan individu yang bebas mengarnbil keputusan untuk bekerja atau  tidak. Bahkan pekerja  juga bebas  untuk  menetapkan  jumlah  jam  kerja  yang  diinginkannya.  Teori  ini didasarkan pada teori tentang konsumen, dimana setiap individu bertujuan untuk. Memaksimumkan kepuasan dengan kendala yang dihadapinya.
Menurut  G.S  Becker  (1976),  Kepuasan  individu  bisa  diperoleh  melalui konsumsi  atau menikmati waktu  luang (leisure). Sedang  kendala yang  dihadapi individu  adalah  tingkat pendapatan  dan waktu. Bekerja  sebagai  kontrofersi  dari leisure menimbulkan  penderitaan,  sehingga  orang  hanya mau melakukan  kalau memperoleh  kompensasi  dalam  bentuk  pendapatan,  sehingga  solusi  dari permasalahan  individu  ini  adalah  jumlah  jam  kerja  yang  ingin ditawarkan  pada tingkat upah dan harga yang diinginkan.
Kombinasi  waktu non pasar  dan  barang-barang  pasar terbaik  adalah kombinasi  yang  terletak  pada  kurva  indefferensi  tertinggi  yang  dapat  dicapai dengan  kendala  tertentu.  sebagaimana  gambar  3,  kurva  penawaran  tenaga  kerja mempunyai  bagian  yang  melengkung  ke  belakang.  Pada  tingkat  upah  tertentu peryediaan waktu kerja individu akan bertambah apabila upah bertambah (dari W ke  W1).  Sets  lah  mencapai  upah  tertentu  (W'),  pertambahan  upah  justru mengurangi waktu  yang disediakan oleh  individu untuk keperluan bekerja  (dari W1 ke WN. Hal ini disebut Backward i Sending Supply Curve.

Layard dan Walters  (1978), menyebutkan bahwa keputusan  individu untuk menambah  atau  mengurangi  waktu  luang  dipengaruhi  oleh  tingkat  upah  dan pendapatan non kerja. Adapun  tingkat produktivitas  selalu berubah-rubah  sesuai dengan  fase  produksi  dengan  pola mula-mula  naik mencapai  puncak  kemudian menurun.
Semakin besar elastisitas  tersebut semakin besar peranan  input  tenaga kerja untuk  menghasilkan  output,  berarti  semakin  kecil  jumlah  tenaga  kerja  yang diminta. Sedangkan untuk menggambarkan pola kombinasi faktor produksi yang tidak  sebanding  (Variable proportions)  umumnya  digunakan  kurva  isokuan (isoquantities)  yaitu  kurva  yang  menggambarkan  berbagai  kombinasi  faktor produksi  (tenaga  kerja  dan  kapital)  yang  menghasilkan  volume  produksi  yang sarna.  Lereng  isokuan  menggambarkan laju  substitusi  teknis  marginal  atau marginal Rate of Technical Substitution atau dikenal dengan istilah MRS. Hal ini dimaksudkan untuk melihat hubungan antara faktor tenaga kerja dan kapital yang merupakan lereng dari kurva isoquant.

c.      Teori Upah
Teori  tentang  pembentukan  harga (pricing) dan pendayagunaan  input (employment) disebut teori produktivitas marjinal (marginal productivity theory), lazim juga disebut teori upah (wage theory). Produktivitas marjinal tidak terpaku semata-mata pada sisi permintaan (demand  side) dari  pasar  tenaga kerja  saja. Telah diketahui  suatu perusahaan kompetitif  sempurna akan mengerahkan  atau menyerap  tenaga  kerja sampai  ke  suatu  titik  dimana  tingkat  upah  sama  dengan nilai produk  rnarjinal  (YMF). Jadi pada dasarnya, kurva VMP merupakan kurva permintaan  suatu  perusahaan  akan  tenaga  kerja. Tingkat  upah  dan  pemanfaatan input  (employment)  sama-sama ditentukan  oleh  interaksi  antara  penawaran  dan permintaan.  Berbicara  mengenai  teori  produktivitas  marjinal  upah  sama  saja dengan berbicara mengenai  teori permintaan harga-harga; dan kita  tak kan dapat berbicara mengenai  teori  permintaan  harga-harga  tersebut  karena  sesungguhnya harga  itu  tidak  hanya  ditentukan  oleh  permintaannya,  tapi juga  oleh penawarannya
  1. Tanah
Dalam hal ini , tanah termasuk sumber-sumber alam seperti hutan dan mineral-mineral yang terkandung di dalamnya. Tanah, yang bersama-sama dengan modal dan tenaga kerja, merupakan faktor produksi. Harga penggunaan tanah disebut sewa, dan seperti harga-harga dari faktor-faktor produksi dan barang-barang lainnya, sewa ditentukan oleh permintaan dan penawaran.
Permintaan untuk tanah merupakan permintaan turunan (derived demand), yaitu bahwa permintaan terhadap tanah tergantung pada permintaan untuk barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksi oleh tanah (baik langsung maupun tidak langsung). Sebagai contoh, pada awal abad 19 harga gandum di Inggris meningkat yang menyebabkan tingginya sewa tanah. Tapi menurut pendapat David Ricardo, justru tingginya sewa tanah itu menyebabkan tingginya harga gandum. Hal ini karena tanah dianggap sebagai salah satu faktor produksi.
Pada pandangan sepintas, tanah tampak sebagai sesuatu yang tetap atau tak dapat diubah. Tapi sebenarnya tidak seluruhnya benar. Kita bisa lihat Singapura yang memperluas tanahnya dengan cara menguruk laut. Hal yang sama juga dapat dilihat di Pluit & Muara Karang, Jakarta. Untuk kasus tanah pertanian, penawaran dapat meningkat melalui irigasi dan dapat berkurang dengan mempergunakan untuk keperluan lainnya. Penawaran tanah pertanian tergantung pada harga atau sewa tanah tersebut. Apabila sewanya tinggi, mungkin akan dilakukan irigasi, sedangkan bila sewanya rendah, akan lebih baik untuk penggunaan tempat pemukiman atau industri.

Kurva Penawaran Tanah Pertaniaan
Gambar di atas menunjukkan kurva penawaran tanah pertanian yang mempunyai kemiringan positif.
Kadangkala, tanah merupakan faktor yang jumlahnya tetap. Mulai tingkat sewa tertentu, jumlah tanah yang ditawarkan tidak bertambah, berapapun tingginya sewa. Pada sewa yang rendah, jumlah tanah yang ditawarkan berkurang (mempunyai bentuk yang normal).

Kurva penwaran tanah yang tetap

Umumnya bentuk kurva penawaran tanah yang demikian terjadi di daerah pemukiman, kawasan industri atau perkantoran. Tampak dari Gambar diatas bahwa sewa mulai r0 ke atas tidak akan merubah jumlah tanah yang ditawarkan. Hal ini disebabkan oleh jumlah tanah yang tetap.
Pasar input tanah atau juga disebut dengan pasar sumber daya alam. Tanah merupakan faktor produksi yang penting dalam suatu proses produksi, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Untuk memperoleh tanah, perusahaan harus mengeluarkan biaya atau imbalan kepada rumah tangga selaku pemilik tanah. Biaya atau imbalan yang dikeluarkan ini merupakan sewa tanah. Di sisi lain, jumlah tanah yang tersedia tidak dapat ditambah. Namun, yang perlu diingat bahwa jumlah penduduk akan terus bertambah sehingga kebutuhan terhadap faktor produksi tanah juga akan bertambah. Ini berarti bahwa penawaran tanah tidak akan berubah meskipun harganya terus naik karena jumlah tanah sifatnya tetap. Kondisi ini menyebabkan penawaran tanah sifatnya inelastis sempurna.
Teori harga sewa tanah:
1)     Teori  kesuburan asli tanah. Menurut teori ini, harga sewa tanah tergantung dari tingkat kesuburan tanah. Jika tanah yang disewa memiliki kesuburan asli, output yang dihasilkan akan lebih besar.
2)     Teori perbedaan kesuburan tanah. Menurut David Ricardo, bahwa tingkat kesuburan tanah berbeda-beda. Perbedaan ini akan berpengaruh terhadap harga sewa tanah. Jika tanah memiliki kesuburan yang rendah, harga sewanya akan rendah. Sebaliknya, jika tanah memiliki kesuburan yang tinggi, harga sewanya akan tinggi juga.
3)     Teori letak tanah. Menurut von Thunen, seorang sarjana ekonomi Austria mengatakan bahwa perbedaan harga sewa tanah juga dipengaruhi oleh letak tanah. Misalnya, jika letak tanah dekat dengan fasilitas umum dan pusat kegiatan ekonomi, harga sewanya akan tinggi.
4)     Teori harga derivasi tanah. Menurut teori ini, harga sewa tanah ditentukan oleh permintaan atas barang yang dihasilkan oleh tanah tersebut sebagai faktor produksi. Misalnya ketika harga cabe naik, petani akan meningkatkan hasil produksi dengan menambah lahan pertaniannya.




B.    Pasar Modal dan Keputusan Investasi

  1. Pasar Modal
Pasar  modal  (capital  market)  merupakan  pasar  yang  memfasilitasi  penerbitan  dan perdagangan  surat  berharga  keuangan  seperti  saham  dan  obligasi.  Penerbitan  surat  berharga dilakukan melalui mekanisme penawaran umum atau  sering disebut go public.  Sedangkan,  pasar  sekunder  merupakan  pasar  yang  memfasilitasi  jual  beli  atas  surat  berharga yang ditelah diterbitkan melalui go public.
Di  pasar  modal  terdapat  banyak  jenis  surat  berharga.  Masing-masing  surat  berharga  memiliki  karakteristik  tingkat  keuntungan  dan  risiko  yang  berbeda-beda.  Ada  surat  berharga  yang menjanjikan  keuntungan besar namun  sekaligus berisiko besar. Ada pula  yang menjanjikan  keuntungan  kecil  dengan  risiko  yang  kecil  pula. Umumnya  semakin  tinggi  keuntungan  yang  dijanjikan  semakin  besar  pula  risikonya.  Beberapa  jenis  surat  berharga yang populer di pasar modal antara lain: saham, obligasi, dan reksa dana.
Pasar Modal memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan jenis pasar yang lain.  Sebagai ilustrasi, berikut sekilas karakteristik dan perbedaan masing-masing bentuk pasar:
Pada dasarnya  terdapat 2  fungsi utama pasar modal, yaitu  (1)  sebagai  sarana pendanaan  usaha bagi perusahaan, dan (2) sebagai sarana berinvestasi bagi para pemodal.
Keberadaan  pasar  modal  banyak  memberikan  manfaat  bagi  perusahaan.  Perusahaan  dapat  memanfaatkan  pasar  modal  sebagai  sarana  untuk mendapatkan  modal.  Dengan  tambahan  modal  yang  diperoleh,  perusahaan  dapat  melakukan  berbagai  kebutuhan  investasi seperti membuat pabrik baru, membeli mesin, penambahan cabang, membayar utang, menambah modal kerja, dan berbagai kebutuhan perusahaan lainnya.
Perusahaan  dapat  menerbitkan  obligasi  atau  saham  melalui  pasar  modal.  Saham  dan  obligasi  yang  diterbitkan  tersebut  dibeli  oleh  para  pemodal  sehingga  perusahaan  dapat  memperoleh  dana  baru  yang  selanjutnya  digunakan  untuk  berbagai  kebutuhan  perusahaan.
Jumlah  dana  yang  diperoleh  perusahaan melalui  pasar modal  umumnya  dalam  jumlah besar. Nilainya dapat berupa nilai ratusan miliar hingga mencapai triliun rupiah. Berbeda dengan  perusahaan meminjam  dana  dari  bank  dimana  dana  yang  diperoleh  umumnya diberikan  secara  bertahap  (atau  dalam  beberapa  termin  pencairan),  sementara  di  pasar modal,  perusahaan  memperoleh  dana  tersebut  secara  sekaligus.  Kegiatan  perusahaan menerbitkan  saham  atau obligasi di  pasar modal disebut  penawaran  umum  atau  sering pula disebut go public.
Fungsi ke-2 pasar modal yaitu sebagai sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi. Dengan adanya  pasar modal, maka  para  pemilik modal  atau  investor  dapat memperdagangkan surat berharga yang ada di pasar modal. Dengan memegang atau memperdagangkan surat berharga tersebut, para pemilik dapat memperoleh berbagai keuntungan.
Investasi,  dapat  diartikan  sebagai  komitmen  pemilik  modal  untuk menempatkan  dana pada  obyek  investasi  tertentu  dengan  harapan  mendapatkan  keuntungan.  Dalam kehidupan  modern,  masyarakat  semakin  banyak  memiliki  pilihan  dalam  melakukan kegiatan  investasinya.  Berbeda  dengan  masyarakat  tradisional,  istilah  ‘investasi’  lebih identik  dengan menyimpan  uang  secara  tradisional  seperti menyimpan  uang  di  bawah bantal, menaruh uang di  suatu  tempat  tertentu  agar  tidak  ada orang  yang melihat, atau identik dengan melakukan pembelian emas, sawah, atau tanah. Pada masyarakat modern, investasi  tidak  hanya  sebatas  pembelian  rumah,  atau  deposito  saja,  namun  kegiatan.
investasi  sudah berkembang  sangat  luas. Perkembangan  itu dapat dilihat dari  timbulnya beberapa  obyek  investasi  yang  ada  sekarang  ini,  seperti bisnis  bagi hasil pertanian  atau agribisnis, jual beli mata uang asing atau valas, jual beli saham atau obligasi, dan  beragam obyek investasi lainnya.
Dimasa  kini, dalam melakukan  suatu  Investasi, penempatan dana  yang  ada  tidak  cukup dilakukan hanya sebatas satu atau dua obyek investasi saja, namun dana tersebut disebar pada  sekumpulan  obyek  investasi  atau  yang  lebih  dikenal  dengan  istilah  pengelolaan portofolio;  contoh  sederhana  misalnya  investasi  dilakukan  melalui  beberapa  obyek investasi seperti deposito, saham, obligasi, properti dan lain-lain.
Dari penjelasan diatas, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa: Investasi merupakan komitmen untuk menempatkan dana pada satu atau  beberapa obyek investasi dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan dimasa mendatang atau untuk mempertahakan nilai dana tersebut.
Dari pengertian tersebut, maka dapat ditarik beberapa poin penting antara lain:
1)     Investasi  merupakan  kegiatan  yang  berhubungan  dengan  dana  atau  uang. Dengan kata  lain  jika  seseorang  ingin  berinvestasi maka  ia  harus memiliki  dana  atau  uang. Sebagai contoh sederhana, misalnya orang tua kita bekerja keras agar ia memiliki dana atau uang untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga (sandang dan pangan). Jika ada kelebihan maka orang tua kita dapat menabung atau mendepositokan uang tersebut, ibu kita juga dapat membeli perhiasan dan berbagai keperluan lain.
2)     Obyek  Investasi  menunjukkan  tempat,  media  atau  sarana  yang  dijadikan  sasaran berinvestasi. Wahana  investasi dapat berupa perhiasan, tanah, mesin, gedung, pabrik, surat berharga seperti saham atau obligasi dan lain-lain.
3)     Jangka waktu  tertentu. Kegiatan  investasi  umunya  berkaitan  dengan  rentang waktu tertentu, misalnya  deposito  3  bulan,  6  bulan,  1  tahun.  Atau  surat  berharga  jangka pendek yaitu di bawah satu tahun dan seterusnya.
4)     Mendapatkan  Keuntungan.  Motif  seseorang  melakukan  investasi  pada  dasarnya adalah untuk mendapatkan keuntungan. Kalau kita menabung maka keuntungan yang akan  kita  dapatkan  adalah  berupa  bunga  yang  akan  kita  terima  secara  periodik. Deposito  akan  memberikan  keuntungan  berupa  bunga  secara  berkala.  Sedangkan seseorang  membeli  saham maka  ia  berharap  akan  mendapatkan  keuntungan  yang dibagikan  perusahaan  (dividen)  atau  keuntungan  ketika menjual  saham  (capital  gain). Namun  yang  perlu  diingat  adalah  bahwa  motif  keuntungan  dalam  investasi  tidak selalu  berwujud  uang.  Sebagai  contoh  misalnya  seorang  ibu  membeli  emas  atau perhiasan  dengan  tujuan  agar  perhiasan  tersebut  sewaktu-waktu  dapat  dijual  untuk keperluan  mendadak.  Tujuan  lainnya  adalah  untuk  mempertahankan  nilai  uang tersebut  karena  adanya  inflasi.  (ingat:  inflasi merupakan penurunan nilai  uang  yang berakibat melemahnya daya beli uang).
5)     Masa  Mendatang.  Investasi  merupakan  komitmen  yaitu  melakukan  pengorbanan dengan menanamkan uang pada suatu wahana investasi tertentu untuk mendapatkan keuntungan di masa  yang  akan  datang. Masalahnya  adalah  karena masa mendatang memiliki  ketidakpastian  maka  keuntungan  yang  diharapkan  dalam  suatu  kegiatan investasi  bukan  merupakan  suatu  jaminan  atau  mengandung  risiko.  Risiko  dapat diartikan  sebagai  penyimpangan  atas  keuntungan  yang  diharapkan.  Sebagai  contoh sederhana misalnya seseorang melakukan pembelian uang dolar pada saat harga 1 US dolar sama dengan Rp 9.000 dan ia berharap nilai dolar akan naik di atas Rp 10.000. Namun  setelah  seminggu  kemudian  ternyata  nilai  dolar  bukannya menguat  namun sebaliknya melemah hingga nilai 1 US dolar menjadi Rp 8.000. Dalam kasus tersebut tentu saja bukan keuntungan yang diperoleh namun sebaliknya jika dijual pada harga Rp 8.000 maka kerugianlah yang dialami. Dengan demikian dalam investasi kita tidak adil  jika  hanya  memikirkan  keuntungan;  seyogyanya  kita  juga  mempertimbangkan risiko yang akan muncul.  Jadi keuntungan dan  risiko merupakan dua hal yang  tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan investasi.
  1. Keputusan Investasi
Tujuan dari prinsip-prinsip pengelolaan keuangan adalah menyediakan pemahaman tentang cara perusahaan/lembaga bisnis memperoleh dan mengalokasikan dana yang dimilikinya dikenal dengan keputusan pembelanjaan, menyediakan pemahaman tentang menguji kelayakan suatu investasi yang disebut dengan keputusan investasi dan kebijakan tentang pemberian deviden kepada pemegang saham atau yang disebut dengan keputusan deviden. Dari ketiga keputusan tersebut merupakan hal yang harus diputuskan oleh pengelola keuangan di dalam menjalankan bisnisnya.
Kombisasi dari ketiga keputusan tersebut, keputusan investasi sebagai keputusan yang paling penting bagi pengelolaan keuangan. Semua bagian dari perusahaan yaitu produksi, pemasaran dan lain-lain, juga sangat terpengaruh oleh keputusan investasi ini. Dengan demikian semua eksekutif terlepas dari tanggung jawab utamanya, harus mengetahui bagaimana keputusan investasi dilakukan.
Di samping itu keputusan investasi sering mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan/pertumbuhan usaha tersebut atau bahkan perkembangan suatu negara. Seperti keadaan Indonesia, Pemerintah selalu mendorong usaha penanaman modal ini dengan memberikan berbagai fasilitas, terutama untuk bidang-bidang yang dianggap masih perlu dikembangkan, seperti fasilitas PMA maupun PMDN (Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri).
Dari pernyataan-pernyataan di atas, maka perlu kiranya keputusan investasi melalui Capital Budgeting diungkap, untuk memberikan gambaran yang mengena kepada pengambil keputusan.
Investasi adalah Komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lain yang dilakukan saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang.
Walaupun investasi mengandung arti yang luas yang selalu berhubungan dengan ekonomi dan keuangan, dan dikaitkan dengan keuntungan. Namun investasi tidaklah selalu berhubungan dengan segala cara untuk mendapatkan uang, sebagaimana halnya sering kita gunakan dalam percakapan sehari-hari.
Misalnya: ketika seseorang membayar sejumlah biaya tertentu (sogokan) agar ia dapat dijadikan sebagai karyawan di sebuah perusahaan (negeri/swasta). Dengan harapan akan memperoleh gaji setiap bulannya dan jaminan pensiun, ia beranggapan bahwa biaya yang ia harus bayar tersebut merupakan sebuah cara lain dari berinvestasi.
Tentu bukan penggunaan seperti ini yang kita maksudkan dengan istilah investasi. Ada banyak kasus lain yang akan menyusul masuk kedalam investasi jika kita mengikutsertakan pemahaman seperti diatas.
Kita perlu memberikan batasan yang jelas tentang investasi yang dimaksudkan dalam tulisan ini, untuk mendapatkan pemahaman yang sesuai, sebagaimana pengertian definisi sendiri adalah membatasi.
Investasi adalah aktifitas penempatan modal ke dalam sebuah usaha tertentu yang memiliki tujuan untuk memperoleh tambahan penghasilan atau keuntungan. Kata-kata tambahan penghasilan atau keuntungan dalam definisi tersebut tentu cukup mewakili penjelasan dari contoh yang menyimpang di atas.
Suatu Investasi menguntungkan (profitable) kalau investasi tersebut bisa membuat pemodal menjadi lebih kaya. Dengan kata lain, kemakmuran pemodal menjadi lebih besar setelah melakukan investasi. Pengertian ini konsisten dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan. Bagi kalangan umum, istilah investasi mungkin dapat membawa bobot intimidasi tersendiri ketika mendengarnya dari pihak lain. Namun pada kenyatannya adalah investasi tersebut tidak serumit yang pernah dibayangkan oleh kebanyakan orang.
Investasi setidaknya dalam pandangan kami merupakan hal yang sangat mudah dipahami, kita hanya perlu mendapatkan gambaran secara umum dan mengenal beberapa istilah yang biasa digunakan dalam dunia tersebut.
Macam-Macam bentuk investasi :
a.      Investasi pada asset riil (Real Assets) misalnya : tanah, emas, mesin, bangunan dll
b.      Investasi pada asset finansial (financial assets):
1)     Investasi di pasar uang : deposito, sertifikat BI, dll
2)     Investasi di pasar modal : saham, obligasi, opsi, warrant dll
Tujuan Investasi : meningkatkan kesejahteraan investor (kesejahteraan moneter)
Sumber dana untuk investasi :
  1. Asset yang dimiliki saat ini
  2. pinjaman dari pihak lain
  3. tabungan
Dasar keputusan investasi :
  1. return: tingkat keuntungan investasi
1)     expected return (return yang diharapkan)
2)     realized return (return aktual)
  1. risiko : kemungkinan return aktual berbeda dengan return yang diharapkan
1)     risiko sistematis (systematic risk) atau risiko pasar (general risk)
2)     risiko tidak sistematis (unsystematic risk ) atau risiko perusahaan (risiko spesifik )

Proses Keputusan Investasi















C.    Ekuilibrium Umum dan Efisiensi Persaingan Sempurna
Case Fare berpendapat bahwa Analisis Ekuilibrium Parsial adalah proses penelaahan kondisi ekuilibrium di pasar individual dan di rumah tangga serta perusahaan individual secara terpisah.
Ekuilibrium umum terjadi ketika semua pasar pada perekonomian berada dalam ekuilibrium secara serentak. Suatu kejadian yang mengganggu ekuilibrium pada satu pasar mungkin juga mengganggu ekuilibrium di banyak pasar lain. Dampak akhir dari kejadian itu tergantung pada cara semua pasar menyesuaikan diri terhadap kejadian tersebut. Jadi, analisis ekuilibrium parsial, yang melihat penyesuaian satu pasar yang terisolasi, dapat menyesatkan.
Sedangkan menurut buku microeconomics 5th edition, oleh Robert S. Pyndick dan Daniel L. Rubinfeld Edisi bahasa Indonesia PT INDEKS, Jakarta 2005. Analisis ekuilibrium parsial adalah penentuan harga dan jumlah ekuilibrium dalam suatu pasar tanpa bergantung pada pengaruh-pengaruh dari pasar lainnya. Analisis ekuilibrium umum adalah penentuan secara bersamaan harga dan jumlah dalam semua pasar yang relevan, dengan memperhitungkan pengaruh umpan balik.
Suatu pengalokasian akan berjalan efisien apabila tidak satu pun konsumen dapat lebih diuntungkan melalui perdagangan tanpa mengakibatkan konsumen lainnya lebih dirugikan. Apabila konsumen melakukan semua perdagangan yang sama-sama menguntungkan, hasilnya adalah pareto yang efisien dan terletak pada kontrak.
Dalam buku lain, Pengantar ekonomi mikro, karangan sudarsono, cetakan kedua 1984, LP3ES dikatakan bahwa ekuilibrium parsial dapat digambarkan melalui catatan ceteris paribus, sedangkan analisis ekuilibrium umum diartikan sebagai semua variabel sebanyak yang mampu kita pikirkan, untuk semua jenis barang di semua pasar tidak hanya berlaku untuk konsumen tetapi juga untuk produsen.
1.      Efisiensi Pareto
Efisiensi Pareto atau optimalitas Pareto adalah suatu kondisi di mana tidak mungkin terjadi perubahan, yang akan membuat beberapa anggota masyarakat lebih beruntung, tanpa membuat anggota masyarakat lain merasa lebih merugi.  Suatu perekonomian yang efisien adalah perekonomian yang memproduksi barang dan jasa yang diinginkan oleh masyarakat dengan biaya yang serendah mungkin. Perubahan dikatakan efisien jika membuat beberapa anggota masyarakat menjadi lebih diuntungkan tanpa merugikan yang lainnya. System yang efisien atau pareto optimal adalah system dimana perubahan seperti itu tidak dimungkinkan.
Jika perubahan membuat beberapa orang menjadi lebih diuntungkan dan beberapa lainnya merugi, tapi bisa diperlihatkan bahwa nilai keuntungan itu melebihi nilai kerugiannya, perubahan itu dikatakan efisien secara potensial, atau cukup disebut efisien.
Suatu pengalokasian akan berjalan efisien apabila tidak satu pun konsumen dapat lebih diuntungkan melalui perdagangan tanpa mengakibatkan konsumen lainnya lebih dirugikan. Apabila konsumen melakukan semua perdagangan yang sama-sama menguntungkan, hasilnya adalah pareto yang efisien dan terletak pada kontrak.
Suatu ekuilibrium yang bersaing menggambarkan beberapa harga dan jumlah. Apabila masing-masing konsumen memilih pengalokasian yang paling disukainya, jumlah yang diminta akan sama dengan jumlah yang ditawarkan dalam setiap pasar. Seluruh pengalokasian ekuilibrium yang bersaing terletak pada kurva kontrak pertukaran dan merupakan pareto yang efisien.
Dalam batasan yang diberlakukan oleh pendapatan dan kekayaan, rumah tangga bebas memilih di antara semua barang dan jasa yang tersedia dalam pasar output. Suatu rumah tangga akan membeli barang selama barang itu menghasilkan utulitas, atau nilai subjektif, yang lebih besar daripada harga pasarnya. Nilai utilitas terungkap dalam perilaku pasar. Anda tidak akan keluar dan membeli sesuatu kecuali anda mau membayar setidaknya sebesar harga pasar
2.      Batas Kemungkinan Utilitas
Batas kemungkinan-kemungkinan adalah kurva yang menunjukan semuaa pengalokasian sumber daya yang efisien, yang diukur dari segi tingkat utilitas dua individu.
Batas kemungkinan-kemungkinan utulitas mengukur seluruh pengalokasian yang efisien dari segi tingkat utilitas yang dicapai setiap orang. Meskipun kedua individu tersebut lebih menyukai beberapa pengalokasian dibandingkan suatu pengalokasian yang tidak efisien, tidak setiap pengalokasian yang efisien pasti begitu lebih disukai. Dengan demikian, suatu pengalokasian yang tidak efisien data lebih adil daripada suatu pengalokasian yang efisien.
3.      Kegagalan Pasar
Kegagalan pasar terjadi jika sumber daya salah dialokasikan, atau dialokasikan secara tidak efisien. Hasilnya adalah pemborosan dan hilangnya nilai.
Sumber utama kegagalan pasar :
  1. Struktur pasar yang tidak sempurna, atau perilaku non kompetitif.
  2. Eksistensi barang public
  3. Keberadaan biaya dan manfaat eksternal.
  4. Informasi tidak sempurna.
4.      Persaingan tidak sempurna
Persaingan tidak sempurna adalah suatu industry dimana satu perusahaan dapat mengendalikan harga dan persaingan industry dengan persaingan tidak sempurna menimbulkan alokasi sumber daya yang tidak efisien
5.      Monopoli
Monopoli terjadi ketika ada satu industry yang hanya terdiri dari satu perusahaan yang memproduksi produk yang tidak memiliki substitusi dekat dan ada hambatan yang signifikan untuk mencegah perusahaan baru memasuki industry itu.
6.      Barang Publik
Barang public atau barang sosial adalah barang atau jasa yang memberikan manfaat kolektif bagi anggota masyarakat. Secara umum, tidak ada seorang pun yang dikecualikan menikmati manfaat ini.
Barang pribadi adalah produk yang diproduksi oleh perusahaan untuk dijual pada rumah tangga individual.
7.      Eksternalitas
Eksternalitas adalah biaya atau manfaat yang disebabkan oleh beberapa aktivitas atau transaksi yang ditanggung atau dibebankan pada pihak yang tidak melakukan aktivitas atau transaksi itu.
8.      Informasi tidak sempurna
Tidak adanya pengetahuan yang lengkap menyangkut karakteristik produk, harga yang berlaku, dan seterusnya.
Pasar yang bersaing mungkin tidak akan efisien karena empat alasan:
a.      perusahaan atau konsumen mungkin mempunyai kekuatan pasar dalam pasar masukan atau keluaran.
b.      konsumen atau produsen mungkin mempunyai informasi yang tidak lengkap dan karena itu mungkin salah dalam keputusan-keputusan konsumsi dan produksi mereka.
c.      mungkin terdapat eksternalitas.
d.      beberapa barang umum yang diinginkan masyarakat mungkin tidak diproduksi.
Mengevaluasi Mekanisme Pasar Sumber kegagalan pasar, seperti pasar tidak sempurna, barang public, eksternalitas, dan informasi tak sempurna dianggap oleh banyak pihak dapat menjustifikasi eksistensi pemerintah dan kebijakan pemerintah yang berusaha meredistribusi biaya dan pendapatan atas dasar efisiensi, ekuitas atau keduanya.
BAB III
KESIMPULAN

A.     Kesimpulan
Dengan  jumlah  tenaga  kerja  yang  dipergunakan,  produk fisik marjinal modal  akan menurun.  Setiap  unit modal  kini membuahkan  lebih sedikit hasil sehingga tidak dapat menyerap banyak unit tenaga kerja. MPPR akan menurun seiring dengan menurunnya tenaga kerja yang diserap. Perusahaan akan merekrut  setiap  unit input  sampai  suatu  titik  dimana  nilai  produk marginalnya sama dengan harganya.
Semakin besar elastisitas  semakin besar peranan  input  tenaga kerja untuk  menghasilkan  output,  berarti  semakin  kecil  jumlah  tenaga  kerja  yang diminta. Sedangkan untuk menggambarkan pola kombinasi faktor produksi yang tidak  sebanding  (Variable proportions)  umumnya  digunakan  kurva  isokuan (isoquantities)  yaitu  kurva  yang  menggambarkan  berbagai  kombinasi  faktor produksi  (tenaga  kerja  dan  kapital)  yang  menghasilkan  volume  produksi  yang sama.  Lereng  isokuan  menggambarkan laju  substitusi  teknis  marginal  atau marginal Rate of Technical Substitution atau dikenal dengan istilah MRS. Hal ini dimaksudkan untuk melihat hubungan antara faktor tenaga kerja dan kapital yang merupakan lereng dari kurva isoquant.
Permintaan untuk tanah merupakan permintaan turunan (derived demand), yaitu bahwa permintaan terhadap tanah tergantung pada permintaan untuk barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksi oleh tanah (baik langsung maupun tidak langsung).
Pasar  modal  (capital  market)  merupakan  pasar  yang  memfasilitasi  penerbitan  dan perdagangan  surat  berharga  keuangan  seperti  saham  dan  obligasi.  Penerbitan  surat  berharga dilakukan melalui mekanisme penawaran umum atau  sering disebut go public.  Sedangkan,  pasar  sekunder  merupakan  pasar  yang  memfasilitasi  jual  beli  atas  surat  berharga yang ditelah diterbitkan melalui go public.
Suatu Investasi menguntungkan (profitable) kalau investasi tersebut bisa membuat pemodal menjadi lebih kaya. Dengan kata lain, kemakmuran pemodal menjadi lebih besar setelah melakukan investasi. Pengertian ini konsisten dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan.
Efisiensi pasar persaingan sempurna merupakan perekonomian yang memproduksi barang dan jasa yang diinginkan oleh masyarakat dengan biaya yang serendah mungkin. Perubahan dikatakan efisien jika membuat beberapa anggota masyarakat menjadi lebih diuntungkan tanpa merugikan yang lainnya. System yang efisien atau pareto optimal adalah system dimana perubahan seperti itu tidak dimungkinkan. Serta Suatu pengalokasian akan berjalan efisien apabila tidak satu pun konsumen dapat lebih diuntungkan melalui perdagangan tanpa mengakibatkan konsumen lainnya lebih dirugikan. Apabila konsumen melakukan semua perdagangan yang sama-sama menguntungkan, hasilnya adalah pareto yang efisien dan terletak pada kontrak.

B.    Saran
Kami sebagai penulis memahami bahwa makalah ini perlu pengembangan lebih luas lagi, dengan menerima kritik dan saran dari rekan-rekan mahasiswa dan dosen mata kuliah ini, sebagai referensi bagi penulis untuk lebih menyempurnakan makalah ini untuk dapat bermanfaat bagi seluruh pembacanya.


2 komentar:

  1. terima kasih makalah menambah ilmu bagi saya

    BalasHapus
  2. Ingin daftar langsung dapat bonus untuk bermain ?
    Jangan lupa kunjungi s128bet

    WA: 0812-2222-995

    BalasHapus