1.
Pengertian
Media Audio Visual
Istilah media audio
visual terdiri dari tiga kata yaitu media, audio dan visual. Adapun arti
dari ketiga kata tersebut adalah; kata media berasal dari bahasa Latin dan
merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti
perantara atau pengantar informasi.[1]
Menurut Arief S. Sadiman, dkk media secara harfiah berarti perantara atau
pengantar pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan.[2]
Association for Education
and Communication Technology (AECT) seperti dikutip Yusufhadi Miarso
mengartikan media sebagai segala bentuk dan saluran untuk proses transmisi
informasi.[3]
Apabila media itu membawa pesan atau informasi yang bertujuan instruksional
atau mengandung maksud-maksud pengajaran, maka media itu disebut media
pembelajaran.[4]
Dari beberapa definisi di
atas dapat dirumuskan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran siswa
sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa.
Audio visual berasal dari
kata audible dan visible, audible yang artinya dapat didengar, visible
artinya dapat dilihat.[5]
Dalam Kamus Besar Ilmu
Pengetahuan, audio adalah hal-hal yang berhubungan dengan suara atau bunyi.[6]
Audio berkaitan dengan
indera pendengaran, pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam
lambang-lambang auditif, baik verbal (kedalam kata-kata/ bahasa lisan) maupun
non verbal.[7]
Visual adalah hal-hal yang
berkaitan dengan penglihatan; berfungsi sebagai penglihatan diterima melalui
indera penglihatan; dihasilkan atau terjadi sebagai gambaran dalam ingatan.[8]
Jadi Audio visual adalah
alat peraga yang bisa ditangkap dengan indra mata dan indra pendengaran yakni
yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.[9]
Melihat perincian
pengertian komponen-komponen yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran audio visual adalah sarana atau prasarana yang penyerapannya
melalui pandangan dan pendengaran yang dipergunakan untuk membantu tercapainya
tujuan belajar.
2.
Prinsip-prinsip Penggunaan Media Audio Visual
Media Audio Visual digunakan dalam upaya
peningkatan atau mempertinggi mutu proses kegiatan belajar mengajar. Agar dapat
mengoptimalkan peranan media pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran, maka harus diperhatikan prinsip-prinsip penggunaannya antara
lain:[10]
a.
Penggunaan media pembelajaran hendaknya dipandang
sebagai bagian integral dari suatu sistem pengajaran
b.
Media
pembelajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang digunakan dalam
pemecahan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar
c.
Guru
harus benar-benar menguasai teknik dari media pembelajaran yang digunakan
d.
Guru
harus memperhitungkan untung ruginya penggunaan media pembelajaran
e.
Penggunaan
media pengajaran harus diorganisir secara sistematis bukan sembarangan
menggunakannya
f.
Jika
suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari satu macam media maka guru dapat
memanfaatkan multimedia yang memperlancar proses belajar mengajar.
3.
Fungsi
Media Audio Visual
Media merupakan salah satu ide yang sangat tepat
dalam menyiasati kejenuhan peserta didik karena pembelajaran dengan menggunakan
media dirasa cukup efektif dan dapat menggairahkan semangat mereka dalam
mengikuti jalannya proses belajar mengajar. Media audio visual mempunyai
berbagai macam fungsi, seperti yang disebutkan Yusuf Hadi Miarso sebagai
berikut:[11]
a.
Media mampu memberikan rangsangan yang bervariasi
pada otak, sehingga otak dapat berfungsi secara optimal
b.
Media
dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa
c.
Media
dapat melampaui batas ruang kelas
d.
Media
memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan lingkungannya
e.
Media
menghasilkan keseragaman pengamatan
f.
Media
membangkitkan keinginan dan minat baru
g.
Media
membangkitkan motivasi dan merangsang untuk belajar
h.
Media
memberikan pengalaman yang integral dari sesuatu yang konkret maupun abstrak
i.
Media
memberikan kesempatan siswa untuk belajar mandiri, pada tempat dan waktu serta
kecepatan yang ditentukan sendiri
j.
Media
dapat meningkatkan kemampuan ekspresi diri guru maupun siswa.
4.
Jenis
Media Audio Visual
Media pembelajaran audio visual terbagi atas tiga
jenis yaitu film bersuara, televisi dan video.[12]
a.
Film
Bersuara
Di antara keuntungan yang dapat diperoleh dalam
penggunaan film sebagai media pembelajaran adalah:[13]
1)
Film
dapat menggambarkan suatu proses
2)
Dapat
menimbulkan kesan ruang dan waktu
3)
Penggambarannya
bersifat tiga dimensional
4)
Suara
yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk ekspresi
murni
5)
Dapat
menyampaikan suara seorang ahli sekaligus melihat penampilannya
6)
Kalau
film tersebut berwarna akan dapat menambah realita objek yang diperagakan
7)
Dapat
menggambarkan teori sains dan animasi.
Sedangkan kekurangan-kekurangan film bersuara
sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut:[14]
1)
Film bersuara tidak dapat diselingi dengan
keterangan-keterangan dari guru saat film diputar
2)
Audien
tidak dapat mengikuti dengan baik karena jalannya film terlalu cepat
3)
Apa
yang sudah lewat tidak dapat diulang lagi
4)
Biaya
pembuatan dan peralatannya cukup mahal.
b.
Televisi
Televisi merupakan suatu media untuk menyampaikan pendidikan
kepada anak-anak dan masyarakat.[15]
Program pendidikan televisi
dinilai sangat efektif karena selain menarik minat yang besar juga memberikan
informasi yang autentik.
Keuntungan dari pemakaian
televisi dalam pembelajaran adalah:[16]
1)
Bersifat
langsung dan nyata, serta dapat menyajikan peristiwa yang sebenarnya
2)
Memperluas
tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah dan negara
3)
Dapat
menciptakan kembali peristiwa masa lampau
4)
Dapat
menunjukkan banyak hal dan segi yang beraneka ragam
5)
Banyak
menggunakan sumber-sumber masyarakat
6)
Menarik
minat siswa
7)
Dapat
melatih guru, baik dalam pre-service maupun dalam inservice training
8)
Masyarakat
diajak partisipasi dalam rangka meningkatkan perhatian mereka terhadap
sekolah.
Sedangkan
kekurangannya adalah:[17]
1)
Televisi
hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah
2)
Pada
saat televisi disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk
memahami pesan-pesannya sesuai dengan kemampuan individual siswa
3)
Guru
tidak memiliki kesempatan untuk merevisi film sebelum disiarkan
4)
Layar
pesawat televisi tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi semua
siswa untuk melihat secara rinci gambar yang disiarkan
5)
Kekhawatiran
muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru, dan siswa bisa
saja bersikap pasif selama penayangan.
c.
Video
Video adalah teknologi pengiriman sinyal elektronik dari suatu gambar bergerak.[18]
Aplikasi video pada multimedia mencakup banyak aplikasi, dan terbagi atas 3
tipe yaitu:[19]
1) Entertainment
yang terdiri dari aplikasi roadcast TV, VCR/DVD recording
2) Interpersonal,
terdiri dari aplikasi video telephony, video conferencing
3)
Interactive yang merupakan aplikasi dari program
windows
Ada pun kelebihan video dalam mengkomunikasikan
informasi yaitu:
1)
Video
dapat menayangkan gambar gerak
2)
Video
dapat memperlihatkan berlangsungnya suatu proses secara bertahap
3)
Video
dapat digunakan sebagai medium observasi yang aman
4)
Video
dapat digunakan untuk mempelajari ketrampilan tertentu
5)
Dramatisasi
yang terdapat dalam sebuah program video, dapat menggugah emosi audien, karena
itu medium video dapat berperan membentuk sikap individu dan sikap sosial.
Sedangkan
keterbatasannya adalah:
1)
Informasi
yang ditayangkan melalui medium video selalu berlangsung dalam kecepatan yang
tetap
2)
Medium
video dapat menimbulkan terjadinya kesalahan dalam melakukan interpretasi
terutama pada kalangan audien tertentu
3)
Untuk
memproduksi sebuah program video dibutuhkan biaya yang cukup besar.
5.
Desain
Komunikasi Media Audio Visual
Dalam sebuah pembelajaran, komunikasi antara guru
dan siswa harus berjalan dengan baik. Hubungan media audio visual dalam proses
komunikasi instruksional memperlihatkan dengan tegas bahwa siswa merupakan
bagian integral dari proses teknologi instruksional. Dengan demikian model ini
memasukkan teori belajar ditambah dengan unsurunsur respons dan evaluasi
terhadap respons siswa tersebut. Model ini pun dijelaskan kembali konsep
komunikasi tentang umpan balik terhadap sumber maupun penerima pesan. Berikut ini adalah desain komunikasi audio
visual menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai:[20]
Model proses komunikasi pengajaran ini menunjukkan
beberapa komponen di dalam sistem pengajaran, yaitu:
1)
Pesan
merupakan informasi yang disampaikan berupa isi, makna, pengertian dari materi
pengajaran
2)
Media
terdiri atas perangkat lunak dan perangkat keras disiapkan untuk menyajikan
pesan terpilih
3)
Instruktor
adalah orang yang mengendalikan dan menyajikan informasi, pesan, isi, makna,
pengertian dari materi instruksional
4)
Metode
adalah teknik-teknik tertentu yang digunakan agar penyajian informasi menjadi
efektif
5)
Lingkungan
berupa kondisi-kondisi tertentu yang dikendalikan, diatur dan dimanipulasi guna
menciptakan situasi pengajaran yang produktif.[21]
Sumber:
[1]Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi
Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), h. 120
[2] Arief S. Sadiman, et. al, Media Pendidikan
Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, (Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada, 2006), h. 6
[3] Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi
Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 456
[4] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h. 4
[5] Amir Hamzah Sulaeiman, Media
Audio-Visual untuk Pengajaran, Penerangan, dan Penyuluhan, (Jakarta: PT. Gramedia, 1985), hlm. 11.
[6] Save M. Dagun, Kamus
Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara
(LPKN), 2006), hlm. 81
[7] Arief S. Sadiman, op. cit, h. 49
[8] Save M. Dagun, op. cit, h. 1188
[9] Soegarda Poerbakawatja
H. A. H Harahap, Ensiklopedi Pendidikan, (Jakarta: Gunung Agung, 1982),
h. 32.
[10] Asnawir dan
M.Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
[11]
Yusufhadi Miarso, Op Cit, h. 458-460
[12] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi
Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), hlm. 125
[13] M.Basyiruddin Usman dan Asnawir, op.
cit, h. 95-96
[14] Amir Hamzah Suleiman, Media
Audio-Visual Untuk Pengajaran, Penerangan dan Penyuluhan, (Jakarta: PT.
Gramedia, 1985), h. 192
[15] Oemar Hamalik, Media Pendidikan,
(Bandung: Penerbit Alumni, 1980), h. 57
[16] M.Basyiruddin Usman dan Asnawir, op.cit,
h. 102
[17] Azhar Arsyad, Op Cit, h. 52
[18] http://id.wikipedia.org/wiki/Video,
(diakses, tanggal 30 November 2010, pukul 13.00 wita)
[19] http://lecturer.ukdw.ac.id/anton/download/multimedia4.pdf
(diakses, tanggal 30 November 2010, pukul, 15.00 wita)
[20] Nana Sudjana dan Ahmad
Rivai, Teknologi Pengajaran, (Cet. III; Bandung: Sinar Baru Algensindo,
2001), , hlm. 64.
[21] Ibid, h. 64
Tidak ada komentar:
Posting Komentar